Semangkuk Mie

Pada malam hari Ana bertengkar dengan ibunya, karena sangat marah Ana segera meninggalkan rumah tanpa membawa apapun. saat berjalan di suatu jalan ia baru menyadari bahwa ia sama sekali tidak membawa uang. saat menyusuri sebuah jalan, ia melewati sebuah kedai bakmi dan ia mencium harumnya mie goren dan mie rebus yang sedang dimakan ma pembeli.. yumm.. ^^ (jadi laper neh.. masak mie dulu yah.. lanjut lagi ntar..)

(setelah makan mie)
si ana yang laper dan udah gk tahan pengen boker (gk nyambung) hanya bisa melihat dengan wajah menganga dengan iler yang meler sampai ke jangut dan jubahnya turun.. seperti embun yang dari hermon mengalir ke bukit sion (jadi nyanyi neh ah.. lanjut!) si pemilik kedai sadar bahwa ada mahkluk yang terus menatap dirinya dan juga jualannya.. khawatir mahkluk tersebut akan membakar kedainya si pemilik menghampiri si ana ini..

pemilik "Hai cewek, ikut abang dangdutan yuk"
ana "najis loe!!"
gk atuh.. bercanda..
pemilik "neng, mau beli mie?"
ana "iya bu, pengen.. tapi saya gk bawa uang"
pemilik "ya udah, saya traktir deh.. silahkan duduk.."
5 menit kemudian si pemilik mengantarkan semangkuk bakmi ke si ana. si ana yang udah laper gk ketulungan langsung memakan mie tersebut.. dia memasukkan sambal yang banyak agar kenikmatan mie tersebut makin terasa.. si pemilik pun berpikir "gila gua kasih gratis lu abisin sambel gua.." si ana yang udah kayak orang kesurupan tersebut memakan bakmie tersebut dengan lahapnya hingga ingus yang keluar dan mie pun udah gk jelas bedanya yang mana hehe.. jorok nya.. lanjut! sayangnya yang tadi itu hanyalah imajinasi si pemilik kedai tersebut.. alangkah terkejutnya ia saat ia melihat ana menangis ketika pemilik kedai tersebut meletakkan bakmie ke hadapan ana..
pemilik kedai ini pun heran dan bertanya.. "ada apa nona?"
"tidak apa-apa aku hanya terharu" jawab ana sambil mengusap air matanya..
"bahkan seorang yang baru ku kenal pun memberi semangkuk bakmi! tetai ibuku sendiri, setelah bertengkar dengan aku mengusir aku dari rumahku dan berkata agar jangan kembali lagi, kau seorang yang baru ku kenal begitu peduli denganaku dibandingkan dengan ibu kandung aku sendiri" kata ana kepada pemili k kedai tersebut.

setelah mendengar perkataan ana tersebut pemilik kedai tersebut menarik nafas panjang dan berkata
"nona, mengapa kau berpikir seperti itu? renungkanlah hal ini, aku hanya membermu semangkuk bakmi dan kau begitu terharu, ibumu telah memasak bakmi dan nasi untukmu saat kau kecil sampai saat ini, mengapa kau tidak berterima kasih kepadanya? dan kau malah bertengkar kepadanya." mendengar hal itu ana langsung terhenyak dan berpikir "mengapa aku tidak berpikir seperti itu? aku begitu berterima kasih untuk semangkuk mie dari orang yang baru ku kenal tetapi tidak peduli kepada ibuku yang memasak bertahun-tahun untukku, dan hanya karena persoalan sepele aku bertengkar dengannya.

ana segera menghabiskan bakmienya dan menguatkan dirinya untuk segera pulang kerumahnya di jalan sambil memikirkan apa yang harus dikatakannya. setelah di dekat rumah ia melihat ibunya yang berwajah letih dan cemas dan ketika melihat ana di depannya ia berkata "Ana kau sudah pulang, cepat masuklah ibu udah nyiapin makan malam. makan dulu sebelum tidur." pada saat itu juga ana mengangis di pelukan ibunya..

kita mungkin akan sangat berterima kasih kepada orang lain di sekitar kita untuk suatu pertolongan kecil yang diberikan kepada kita. tetapi ada orang yang sangat dekat dengan kita, rekan, sahabat, khususnya orang tua kita yang udah berjuang bertahun-tahun untuk kita, kita harus ingat bahwa kita harus berterima kasih kepada orang tua kita seumut hidup kita.

Hormatilah ayahmu dan ibumu, supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu. Keluaran 20:12

Comments

Popular Posts